MEDIA CENTER BANJARBARU – Sosialisasi Inovasi Daerah Kalimantan Selatan dilaksanakan pada Selasa, 17 Mei 2022 bertempat di Gedung K.H Idham Khalid Prov. Kalsel.
Dihadiri oleh kepala-kepala daerah seluruh Kalimantan Selatan, pada kesempatan kali ini Pemerintah Kota Banjarbaru yang diwakili oleh Wakil Wali Kota Banjarbaru bapak Wartono, S.E turut hadir dalam kegiatan ini.

Acara dimulai dengan laporan oleh Kepala Balitbangda Kalsel Bapak Drs. H. Muhammad Amin, MT, dalam laporannya beliau menyampaikan berbagai prestasi hasil inovasi Prov. Kalimantan Selatan Secara Nasional sampai dengan Predikat Provinsi inovatif di tahun 2021 yang sebelumnya di tahun 2019 masih dalam predikat provinsi kurang inovatif. Perkembangan baik ini tak lepas dari sinergi pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan seluruh skpd yang terus berinovasi dalam pelayanan untuk masyarakat.
“Inovasi merupakan sebuah solusi dari permasalahan, inovasi dapat merubah yang lambat menjadi cepat dan yang dirasa sulit menjadi mudah bahkan yang tadinya mahal menjadi murah.” Ujar beliau

Sosialisasi ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan bapak Ir. Roy Rizali Anwar ST. MT. Dalam sambutannya beliau menyampaikan “Setiap inovasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah wajib dilaporkan kepada Kemendagri.
“Harus diakui sampai saat ini masih terjadi kesan bahwa pelayanan publik yang belum efisien, terlalu birokratis, dan belum berorientasi pada kebutuhan pelayanan masyarakat. Karena itu kita perlu transformasi dan inovasi sebagai ujung tombak peningkatan kualitas pelayanan publik.”
Besar harapan beliau agar seluruh SKPD maupun Pemerintah Daerah di Kalimantan Selatan untuk menciptakan paling tidak satu inovasi di setiap tahunnya dan setiap inovasi tersebut agar dapat menjadi role model bagi SKPD maupun Pemda untuk diterapkan di daerahnya masing-masing.

Selain itu, kegiatan sosialisasi inovasi daerah kali ini dihadiri oleh Drs. Matheos Tan, MM selaku Kepala Pusat Litbang Inovasi Daerah Kemendagri yang menyampaikan materi terkait aspek inovasi dan transformasi birokrasi ASN. Besarnya perubahan sistem kinerja yang tak luput dari pengaruh pandemi membuat kita harus berinovasi dalam bekerja, kini bekerja bisa dilakukan dimana saja secara virtual ujar beliau.


“ASN tidak hanya bekerja untuk disposisi berkas namun juga melakukan inovasi dalam pekerjaannya” tambah beliau.
Beliau juga menyampaikan informasi bagaimana menjadi ASN yang mampu berinovasi, melalui cara kerja yang kolaboratif, efektif, efisien, dan berorientasi pelayanan terbaik untuk masyarakat.
Inovasi tak hanya soal teknologi namun ada 6 area inovasi yaitu, inovasi administrasi, manajemen, kebijakan, sosial, frugal, maupun teknologi.
“Inovasi bukan urusan atau program, tapi ada di dalam setiap urusan dan program.
Inovasi merubah mindset sumber daya manusia, bukan soal belanja atau proyek
Kegiatan yang biasanya dilakukan dalam lima langkah namun melalui inovasi mungkin hanya membutuhkan tiga langkah.” Ujar beliau menambahkan. (MedCenBJB)
Leave a Reply